KRAKSAAN — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kraksaan, Provinsi Jawa Timur, menggelar malam puncak peringatan Harlah Ke-99 NU yang dihadiri oleh Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., MA (PP. Lirboyo Kediri yang juga Katib PBNU). "Gus Reza kami hadirkan di PCNU Kota Kraksaan. Harapannya, tentu bagaimana NU menjelang satu abad ini bisa lebih bermanfaat lebih berhikmah ke Nahdliyyin, " kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan KH Shihabuddin Sholeh saat ditemui di Halaman PCNU Kota Kraksaan, Sabtu (05/3/2022). Menurut Kyai Shihab, puncak peringatan ulang tahun NU ke-99 di Kota Kraksaan sekaligus menutup rangkaian pelaksanaan Semarak Harlah yang diawali dengan gealaran lomba oleh PC. LP Ma’arif NU, disusul MKNU Angkatan XLI oleh Koorbid Pengkaderan, dilanjutkan Raker II dan Seminar Pendidikan 5 Harakah PWNU oleh LP. Ma’arif NU, disambung sinkronisasi pupu bersubsidi oleh PC. LPPNU, Diklat Bank Sampah Pesantren oleh PC. RMI NU, Seminar 3 darah oleh Muslimat dan Fatayat, Ziarah Makam wali dan Mu’assis NU, pelaksanaan Madrasah Amil oleh PC. Lazisnu, Kirab Panji NU yang dikawal oleh PC PSNU Pagar Nusa, Tasyakuran Harlah, Khotmil Qur’an oleh PC JQH NU, Olimpiade PAI dan Ke-NU-an oleh PC. RMI NU.
Dalam acara tersebut juga disampaikan Taujihat oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan KH Abdul Wasik Hannan mengingatkan, kehadiran Nahdlatul Ulama yang pada tahun 2026 nanti genap satu abad mempunyai tugas penting yaitu himayatul ummah (peran keumatan), himayatuddin (peran agama) dan himayatud daulah (peran kebangsaan).
Menurut Kiai Wasik, menjelang 1 Abad Nahdlatul Ulama menghadapi tantangan luar biasa. ‘’Gempuran dan upaya melemahkan NU datang dari berbagai arah secara bertubi-tubi. Tetapi dalam lindungan Allah swt NU selalu diselamatkan karena dalam garis perjuangan yang benar, ’’ tegas pengasuh pondok pesantren Miftahul Ulum Jatiurip Krejengan itu.
Kyai Wasik juga menyinggung tentang kemandirian, "Yang jelas tema ini kemandirian ekonomi umat dan peradaban. Artinya sisi lain kita tetap juga diberi penguatan sembari memantapkan pemberdayaan ekonomi keummatan, salah satunya melalui pendirian BMT NU Kota Kraksaan, " ujar beliau.
Sementara itu, dalam kesempatan tausiyah Harlah, Gus Reza menuturkan, berkhidmat (mengabdi) di NU jangan dilihat dari apa jabatannya, tetapi apa yang harus dilakukan sesuai peran masing masing. Hal ini semata mata untuk berbakti kepada bangsa dan negara.
"Di mana pun posisinya yang terpenting bagaimana cara berkhidmad kepada NU dan Indonesia, " katanya.
"Semua warga NU, harus gila NU, karena gila NU adalah sebuah hal positif, baik yang kultural dari elemen pemimpin, pengusaha. Dan, yang struktural baik pengurus ranting, MWC, Cabang, Badan Otonom atau yang lainnya harus bersatu, supaya NU semakin maju demi kemaslahatan umat, bangsa dan negara, " tambah Gus Reza.
Acara puncak peringatan hari lahir NU ke-99 itu juga semakin ramai dengan dikejutkannya kehadiran Mustofa Debu beserta tembang-tembang sufinya, bahkan sempat berduet juga dengan Gus Reza. Para hadirin dibuat terlena dan terbuai dengan syair yang dilantunkannya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Mustafa Debu yang merupakan vokalis grup musik Debu pada awal kariernya memang kerap disorot publik. Bagaimana tidak, pemilik nama asli Kumayl Mustafa Daood itu berparas bule dan menyanyikan lagu religi.
Mustafa Debu merupakan kelahiran Amerika Serikat yang memutuskan untuk tinggal di Indonesia pada 1999. Mustafa awalnya tinggal di Makassar selama dua tahun dan pindah ke Jakarta pada 2001.